Langsung ke konten utama

Eureka : Bukan Sekadar Studio Foto

Ikadubas Lampung baru saja mengadakan sesi pemotretan untuk kebutuhan promosi dan publikasi. Kegiatan tersebut dilakukan di salah satu studio foto di Bandar Lampung. Eureka adalah studio tempat pemotretan itu berlangsung. Dalam bahasa Yunani, eureka berarti menemukan suatu hal. Hampir seperti momen "Aha!" dalam sebuah perjalanan menemukan sesuatu. 

Teman-teman pasti pernah mengalaminya. Bagi saya momen eureka sudah menjadi bagian dari hidup karena untuk menulis kita butuh momen itu, dan pada dasarnya momen seperti itu memang bisa kita ciptakan dengan beragam cara salah satunya dengan membaca atau jalan-jalan, bahkan jongkok di kamar mandi.

Mengusung nama Eureka, studio foto yang terletak di jl. Imam Bonjol kecamatan Kemiling ini mempunyai semangat artistik yang menggairahkan. Kita tidak hanya disuguhkan dengan studio foto yang luas namun juga punya variasi spot yang menarik. 

Bagi saya Eureka bukan hanya tempat foto, ini lebih seperti galeri seni, tempat kamu bisa menyaksikan banyak spot-spot yang estetik dengan hiasan ragam seni rupa seperti foto, lukisan, desain grafis dan lainnya.

Bagi pecinta seni seperti saya, menemukan tempat seperti Eureka adalah surga. Eureka seperti taman bermain bagi mata saya yang haus akan pajangan artistik. Salah satu spot favorit saya adalah sudut yang diset seperti toilet dengan water closetnya, ditambah dengan cermin retaknya yang saya akui sebagai ide cerdas terlepas apakah itu disengaja atau tidak. Selain itu spot foto yang lain juga tak kalah bagus. 

Misalnya, jika kamu mendambakan foto di lift hotel tanpa ada interupsi dari pengguna lain, Eureka punya tempat yang didesain mirip dengan lifft. Pokoknya jika kamu masuk ke studio milik mereka, kamu tak akan kehabisan ide untuk berfoto atau video. Kecuali kalau kamu tidak suka foto seperti saya, haha.

Selain karena tempatnya yang onestop photo studio yang akan membawa kamu ke spot-spot menarik tanpa henti dan membosankan, kamu juga bisa mengekplorasi spot-spot di luar studio yang juga menarik untuk bisa kamu abadikan melalui kamera ponselmu. Bahkan ruang tunggunya juga menyediakan pengalaman yang nyaman dan berkesan. 

Kamu juga akan disambut dengan keramahan para fotografer dan karyawan-karyawan di sana. Mereka akan dengan senangn hati mengarahkan pose dan gayamu supaya enggak monoton dan katro (kaya saya). Nah, tunggu apalagi yuk abadikan momen spesialmu di Eureka atau kamu mau buat momen spesial itu di Eureka bareng pacar, sahabat, keluarga atau gebetan yang sampe sekarang gak jadian-jadian bisa juga loh. Informasi lebih lanjut bisa follow Instagram mereka @eureka.lpg atau kalau mau reservasi bisa klik di sini ya.

Komentar

Populer

Puisi -puisi Imam Khoironi di Radar Malang

Edisi Minggu, 7 Juli 2019 Menunggu Kepulangan Ayah hari sudah hampir penuh dengan peluh dan lelah membasahi tiap-tiap doaku, saat melangkah menuju surau yang jaraknya melaju ke ujung kesunyian dan kau pun belum juga ingat waktu dan masih mencangkuli ladang citaku setelah matahari mengucapkan sampai jumpa dengan pepohonan dan bulan menyampaikan selamat jalan pada dunia yang ramai di desa kau baru ingat kalau rumah ini punya dunianya sendiri dan juga butuh apimu Lampung, Juni 2019 Menunggu Ibu Pulang tak seperti waktu yang biasa mengalir di sela-sela jemarimu kepergianmu yang berselamat pagi pada embun itu tak pernah mendapat sambutan cahaya pagi lembar demi lembar rindu terus menumpuk, tumbuh dari daun-daun kasihmu yang perlahan gugur di taman surga waktu yang tak kunjung menemui buntu sedangkan kepulanganmu selalu kutunggu di taman yang embun itu menetes dari bunga askh yang tak bisa mengharumi rumah kita Lampung, ...

Puisi Imam Khoironi | Bali Pos

Sumpah Seorang Pemuda Kepada Ibunya Ibu. Aku bersumpah demi yang lebih tinggi Dari bendera dan   apa saja Tanahmu, akan kujadikan tempat kuburku Meredam panas darahku Ibu. Aku bersumpah demi penguasa kehendak Dan kehendak itu sendiri Nasibku biar jadi misteri Semoga menjadi jati diri Ibu. Aku bersumpah demi penyair paling merdeka Dan paling berkuasa di jaga raya Puisi ini kutulis tanpa bahasa apa-apa Kecuali ini bahasamu, Ibu. Way Halim, 28 Oktober 2019 Menggambar Pohon Bagi kami: Yang membalut napas dengan debu kering tanah lapang Retak dan merekah seperti bunga di pertengahan musim semi Serta tidak lupa mengantar doa menuju langit melalui lampion-lampion Juga mantra-mantra yang tak lagi kudus Mencari jalan setapak untuk menemui roh Yang coba menembus langit membincangkan Pengadilan dunia pada Tuhan Ketahuilah: Akar-akar rumput sudah menembus batu Dan pohon dengan daun-daun hijau hanya ada Pada buku mewarnai ...

Puisi Imam Khoironi_Bangka Pos Edisi 8 September 2019

Mendengarkan Ricik air terbenam di wadah-wadah mendung Suaranya serupa semilir angin Menepuk daun jati yang gugur Di muka kemarau Takdir memelukku erat Hingga biduk yang kunanti tiba Aku hanya mendengarkan suara gerimis Lampung, Juli 2019 Senandung Maka beri tahu aku Ihwal lagu itu Di kalbumu senyap saja Tampak tubuhmu tak lagi menyanyi Sampai senja menelan apa saja Yang berderap di muka kota Aku tak lagi mendengar angin Yang dahulu bersemayam di lagumu Lampung, Juli 2019 Angin dan Pohon /I/ Namun sampai bila juga Hatiku akan menjemput keniscayaan Di dalam ruh yang bertebaran Kutahu angin membawa namamu Bayangmu pasti kerlip bintang, Atau teka-teki tentang pelangi Akankah ia muncul bersama gerimis Yang melambai pada berkas cahaya? /II/ Lalu sampailah kita Tanpa pertanyaan dan jawaban apa-apa Kehendak hanya datang Ia tak pernah pulang Hingga satu ketika waktu membuka Setiap rahasia dari lagumu Atau mungkin juga angin Bertengger di pepohonan...